Senin, 19 April 2010

BAB VII METODE PENGUMPULAN DATA

BAB VII
METODE PENGUMPULAN DATA

Oleh : H. Idih Sutisna

1. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

Berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi:
a. Data Primer: Data yang diusahakan/didapat oleh peneliti
b. Data Sekunder: Data yang didapat dari orang/instansi lain

Data Sekunder cenderung siap “pakai”, artinya siap diolah dan dianalisis oleh penelitian.
Contoh Instansi penyedia data:
• Biro Pusat Statistik (BPS)
• Bank Indonesia
• Badan Meteorologi dan Geofisika
• dll.

Pengumpulan data primer membutuhkan perancangan alat dan metode pengumpulan data .
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Instrument diartikan sebagai alat Bantu dan merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, agar data yang dikumpulkan baik dan benar, instrument pengumpulan datanya pun harus baik. Ada beberapa instrument pengumpuan data sesuai dengan teknik pengumpulan data.
Beberapa metode pengumpulan data :
1. Sumber Dokumentasi
2. Observasi
3. Angket
4. Wawancara
5. Tes
Semua metode mensyaratkan pencatatan yang detail, lengkap, teliti dan jelas.
Untuk mencapai kelengkapan, ketelitian dan kejelasan data, pencatatan data harus dilengkapi dengan:
• Nama pengumpul data
• Tanggal dan waktu pengumpulan data
• Lokasi pengumpulan data
• Keterangan-keterangan tambahan data/istilah/responden

Responden: orang yang menjadi sumber data

Semua butir (item) yang ditanyakan dalam semua metode pengumpulan data haruslah sejalan dengan rumusan masalah dan/atau hipotesis penelitian
Karenanya diperlukan proses Dekomposisi variabel penelitian menjadi sub-variabel, dimensi dan butir penelitian merupakan pekerjaan yang harus dilakukan dengan hati-hati
Proses dekomposisi ini juga memudahkan proses pengukuran dan pengumpulan data
Proses dekomposisi ini dikenal sebagai proses operasionalisasi variabel penelitian.



Pengukuran

1. Sumber Dokumentasi

Sumber dokumentasi dilakukan dengan cara pengumpulan data secara dokumentasi. Harus diselidiki terlebih dahulu apakah sudah ada peneliti menggunakan data tersebut untuk keperluan suatu topik penelitian, apakah topik yang akan diselidiki mempunyai kemiripan. Bila ya, kajian mana yang perlu ada perbaikan atau perlu mendapatkan penekanan.

1. Keuntungan menggunakan data dokumentasi
a. Data dokumentasi dapat memberikan informasi akurat, dimana ditempat lain sulit atau tidak mungkin mendapatkannya.
b. Sebagai suatu data informasi mudah didapatkan. Hal tersebut dapat menghemat waktu dan penggunaan laboratorium.

2. Kelemahan menggunakan data dokumentasi.
a. Jika penelitian tidak hati-hati, kekeliruan dalam mengutip data akan menimbulkan kepalsuan dlam informasi dan ketidakcocokan pada tujuan yang diteliti.
b. Kemungkinan pengutipan data tidak akurat disebabkan tinjauan populasi berbeda.
c. Ada kemungkinan data sudah usang akibat perubahan di masyarakat telalu cepat.
d. Data bersifat pasif tidak bisa mengembangkan dengan situasi yang ada.

2. Observasi

Observasi adalah metode yang cukup mudah dilakukan untuk pengumpulan data. Penggunaan metode ini sangat dipengaruhi oleh interesnya sang peneliti. Observasi ini lebih banyak digunakan pada statistika survei, misalnya akan meneliti kelakukan orang-orang suku tertentu. Observasi ke lokasi yang bersangkutan akan dapat diputuskan alat ukur mana yang tepat untuk digunakan.

Keuntungan Observasi
a. Pada kasus dimana perolehan data dengan metode lain kurang memuaskan dapat dipertegas dengan observasi lapangan sehingga menjadi labih akurat.
b. Dalam waktu yang bersamaan peneliti dapat dengan mudah mangambil responden yang mungkin dengan pertimbangan khusus untuk mengambil tindakan (mengganti atau mengulangi).
Kelemahan Observasi
a. Akan sangat mudah terjadi bisa dalam pelaporan hasil observasi, karena data yang diperoleh bersifat subyektif.
b. Apabila tujuan yang diteliti ingin mengungkapkan kejadian masa lalu maka dengan metode observasi tidak bisa digunakan.

3. Angket

Angket adalah bentuk pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun sedemikian urut, untuk dapat dijawab oleh responden. Pertanyaan biasanya dilengkapi dengan petunjuk yang jelas. Ada kemungkinan muncul pertanyaan yang membingungkan ada kemungkinan mendapat jawaban yang menyimpang atau bahkan tidak terjawab. Pengambilan hasil angket yang telah dijawab juga merupakan suatu masalah tersendiri seyogyanya perlu ada motivasi-motivasi khusus yang mendorong responden mengembalikan angket.

1. Keuntungan Angket
a. Bila lokasi responden jaraknya cukup jauh, metode pengumpulan data yang paling mudah adalah dengan angket.
b. Pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan adalah merupakan waktu yang efisien untuk menjangkau responden dalam jumlah banyak.
c. Dengan angket akan memberi kesempatan mudah pada responden untuk mendiskusikan dengan temannya apabila menemui pertanyaan yang sukar dijawab.
d. Dengan angket responden dapat lebih leluasa menjawabnya dimana saja, kapan saja, tanpa terkesan terpaksa.

2. Kelemahan Anket
a. Apabila penelitian membutuhkan reaksi yang sifatnya spontan dengan metode ini adalah kurang tepat.
b. Metode ini kurang fleksibel, kejadiannya hanya terpancang pada pertanyaan yang ada.
c. Jawaban yang diberikan oleh responden akan terpengaruh oleh keadaan global dari pertanyaan. Sangat mungkin jawaban yang sudah diberikan di atas secara spontan dapat berubah setelah melihat pertanyaan dilain nomor.
d. Sulit bagi peneliti untuk mengetahui maksud dari apakah sudah, responden sudah terjawab atau belum.
e. Ada kemungkinan terjadi respon yang salah dari responden. Hal ini terjadi karena kurang kejelasan pertanyaan atau karena keragu-raguan responden dalam menjawab.

Angket dibedakan menjadi dua jenis yaitu : angket terbuka dan angket tertutup.
1. Angket Terbuka
Angket terbuka (angket tidak terstruktur) ialah angket yang disajikan dalam bentuk sederhana sehingga responden dapat memberian isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya.
2. Angket Tertutup
Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bemtuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya.

Harapan karakteristik pertanyaan pada angket
1. Tujuan yang akan diteliti harus jelas disusun dalm pertanyaan
2. Konfidensial : Data yang diberikan responden merupakan rahasia informasi yang dapat dipercaya
3. Anonim : Nama dari responden seyogyanya bukan menjadi masalah yang penting dalam penelitian
4. Pertanyaan mudah dipahami oleh responden.
5. Spesifik : Pertanyaan harus dirumuskan secara spesifik dan jelas.
6. Ambigiositas : Bila pertanyaan bersifat mendua arti akan menyulitkan bagi responden untuk menjawab.
Contoh : Anda suka naik gunung dengan sepeda dan naik kuda ?
Disini dua pertanyaan diyanyakan bersamaan.
7. Faktual : Pertanyaan seyogyanya bersifat meminta fakta bukan opini.
Contoh : beberapa orang terbunuh dalam peperangan itu ? (fakta).
8. Ketidak jelasan atau kesamaran : Pertanyaan seyogyaanya tidak mengandung ketidak jelasan atau samara-samar keraguan.
Contoh : Pada suatu pertandingan sepak bola, anda suka bila ada taruhannya ?
9. Pertanyaan seyogyanya tidak memberi petunjuk responden terarah pada suatu masalah tertentu.
Contoh : Bukankah anda berfikir bahwa menambah dosis obat yang diminum membahayakan, bukan ?
10. Pertanyaan hendaknya tidak mempersukar responden untuk menjawabnya.
Contoh : Berapa kali anda setiap hari mandi atau sikat gigi ?
11. Pertanyaan hendaknya jangan bersifat pribadi. Kecuali kalau perlu sekali, hindari pertanyan yang bersifat pribadi.
Contoh : Apakah anda suka kawin lagi ?
12. Pertanyaan hendaknya tidak terlalu panjang, seyogyanya singkat dan jelas.
13. Pertanyaan hendaknya bersifat logis.
Tanpa bertanya “ apakah anda mempunyai TV?” Sudah ditanya “Program TV apa yang anda suka ?”

4. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang langsung berhubungan dengan responden. Hubungan bisa ditempuh secara langsung atau melalui pembicaraan telepon atau melalui internet.
1. Kenutngan dengan wawancara
a. Hubungan secara personal, akan memperolehdata secara langsung, cepat dan ekonomis.
b. Problem akan langsung mengenai sasaran, penegasan maksud pertanyaan dapat langsung diutarakan.
c. Metode ini bersifat fleksibel, mudah menyesuaikan dengan keadaan untuk diarahkan pada relevansi informasi.

2. Kelemahan dengan wawancara
a. Jangkauan responden relative kecil dan memakan waktu lebih lama dari pada angket.
b. Biayanya lebih mahal
c. Dibutuhkan lebih banyak tenaga pewawancara.

Wawancara terbagi menjadi:
a. Wawancara tidak terstruktur
b. Wawancara terstruktur

1). Wawancara tidak terstruktur
• Merupakan langkah persiapan wawancara terstruktur
• Pertanyaan yang diajukan merupakan upaya mengali isu awal
• Sifat pertanyaan spontan
2). Wawancara terstruktur
• Pertanyaan sudah disiapkan, karena sudah dirancang data/informasi apa yang dibutuhkan

Jenis Wawancara:
a. Wawancara langsung (face to face)
b. Wawancara tidak langsung: misalnya dengan telepon atau internet (on-line)
Contoh Terbuka:
1. Bagaimana pendapat anda tentang kepemimpinan manajer di organisasi anda ini ? …………………
2. Apakah saudara seorang dosen yang aktif menulis buku?
Jika ya, sudah berapa buku yang pernah anda tulis: …………buku
Contoh tertutup:
1. Bagaimana kepemimpinan manajer di tempat anda ?
a. Sangat baik
b. Baik
c. Cukup Baik
d. Kirang Baik
e. Tidak Baik
2. Apakah anda seorang dosen yang aktif menulis ?
a. Ya
b. Tidak
Jika Ya sudah berapa buku yang saudara tulis dan terbitkan
a. 2 – 5 buku
b. 6 – 10 buku
c. 11 – 15 buku
d. 16 – 20 buku

5. Tes

Metode pengumpulan data dengan tes adalah responden diberikan soal-soal yang harus dikerjakan. Data yang diperoleh berupa kemampuan masing-masing responden. Tes merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan untuk mengukur pengetahuan, inteligensia, kemampuan, bakat yang dimiliki individu.
Contoh: Tes Kepribadian, Tes Bakat, Tes Prestasi, Tes Inteligensi, Tes Sikap

1. Keuntungan dengan tes
a. Dengan tes akan bersifat obyektif mengetahui kemampuan responden
b. Daya pembanding antar responden dapat dengan mudah diketahui
c. Data dapat diperoleh secara serentak bersama.
2. Kelemahan dengan tes
a. Data yang diperoleh sifatnya terbatas pada pengukuran tingkat kemampuan.
b. Responden yang diberi tes harus bersifat homogen dan berada pada tingkatan yang relatif sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar